Bangunan baru atau lama hampir dipastikan mengalami keretakan pada dinding atau tembok baik itu keretakan kecil sampai yang parah, penyebab keretakan pada tembok sangat beragam, bisa karena tembok bergerak, komposisi plesteran pada tembok serta pola pengadukannya, komposisi acian dan cara pengerjaannya, kualitas plamir tembok, dan lain sebagainya...
Selain retak-retak masalah pada tembok bermacam-macam misalnya tembok yang berlumut, untuk tembok yang berlumut sudah kami bahas pada artikel mengatasi tembok berlumut, masalah lain yaitu tembok berlubang apalagi pada tembok yang berumur sudah tua.
Tembok yang retak ini amat tak sedap dipandang dan harus diperbaiki sesegera mungkin untuk menghindari problem yang lebih parah. Berikut ini beberapa langkah mudah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki tembok yang retak agar tidak menjalar dan menjadi semakin parah.
Mengidentifikasi tingkat keretakan tembok
Ada beberapa jenis keretakan pada tembok yang biasa diidentifikasi pada rumah, baik rumah yang masih baru maupun rumah yang sudah lama. Berikut ini adalah tiga tipe keretakan tembok:
Retak seperti helai rambut (Hairline Cracks)
Retakan tembok yang amat halus dan menyerupai helai rambut ini dinamakan Hairline cracks. Tembok yang retak dengan tipe ini bukanlah masalah yang serius. Namun jika Anda berniat memperbaikinya, Anda bisa menggunakan injeksi dengan bahan urethane atau epoxy.
Keretakan tembok yang menjalar (Spreading Cracks)
Apabila keretakan tembok yang tampak pada dinding rumah Anda cenderung cukup banyak, panjang, hingga bercabang – cabang dan menjalar, hal ini mengindikasikan masalah keretakan tembok yang cukup serius, yang bisa menyebabkan tembok berlubang maupun runtuh sewaktu – waktu. Maka, jangan abaikan kerusakan tembok ini dan segera lakukan perbaikan.
Keretakan tembok yang lebar (Wide Cracks)
Untuk tembok yang memiliki keretakan lebar namun tidak menyebar dan menjalar ke bagian lain, Anda bisa memperbaikinya dengan amplas atau epoxy sand filler atau menambalnya dengan spackle.
Paska mengetahui jenis keretakan tembok Anda, kini saatnya Anda mulai melakukan perbaikan pada tembok yang retak.
Alat yang diperlukan:
Cara memperbaiki tembok yang retak:
Membersihkan bagian yang retak pada tembol
Pada celah atau retakan di tembok, biasanya terdapat lumut , debu, dan serpihan. Sebelum mulai memperbaiki dan menambal tembok yang retak, sebaiknya bersihkan kotoran pada retakan tersebut. Gunakan pisau, benda yang tajam, atau bahkan vacuum cleaner untuk menyedot debu dan kotoran pada retakan tersebut.
Isi celah dengan spackle atau campuran semen
Untuk menambal tembok yang retak, perlu dilihat seberapa besar tingkat keretakan tembok tersebut. Anda bisa menggunakan spackle atau campuran semen. Aplikasikan bahan ini dengan bantuan dempul (putty knife) untuk menghilangkan sisa – sisa tambalan yang meluber, dan meratakannya dengan dinding.
Tutupi bekas retakan tembok dengan plester drywall
Setelah retakan pada tembok selesai ditambal, Anda perlu menutup tambalannya dengan plester drywall. Anda perlu memotong plester pita menjadi strip panjang dan cukup lebar yang cukup untuk menutupi bekas retakan.
Aplikasikan kembali spackle di atas retakan pada tembok
Sekali lagi, gunakan pisau dempul untuk menempatkan dan meratakan spackle dengan lapisan tipis di atas dinding secara merata. Dempul harus diratakan berkali – kali hingga tambalan hasil retakan tidak terlihat tebal dan menyembul dari dinding.
Amplas pada bagian yang sudah ditutupi spackle
Amplas dengan pola ke bawah pada seluruh bagian tembok yang sudah ditambal untuk menjaga agar bekas tambalan lebih rata, tidak menimbulkan benjolan, dan membuat permukaan tembok bekas retakan tetap halus dan siap untuk dicat. Ulangi proses spackling dan pengamplasan ini hingga didapatkan hasil yang halus dan rata.
Aplikasikan cat pada bekas retakan menggunakan warna yang sama dengan tembok
Area yang sudah selesai ditambal dan diperhalus dengan amplas, tentunya masih meninggalkan bekas tambalan karena warna putihnya yang mencolok karena bekas amplas, yang terlihat amat sangat kontras dengan warna pada bagian tembok yang lain. Untuk itu, Anda bisa mengulangi untuk mengecat bagian tersebut dengan warna yang sama dengan warna tembok.
Jika Anda sulit menemukan warna yang sama, dan khawatir jika Anda menggunakan warna yang tidak mirip, akan terlihat bekas tambalan pada tembok, maka Anda bisa mengecat seluruh tembok dengan warna yang baru, sehingga bekas tambalan akan lebih tersamarkan dengan warna tembok yang baru.
Tips tambahan:
Untuk alasan keamanan, gunakan sarung tangan dan pelindung mata untuk membenahi retak di tembok. Anda bisa juga menggunakan dust mask untuk menghindari agar debu dari serpihan tembok tidak mengenai wajah.
Sebaiknya gunakan beberapa lapisan tipis spackle, ketimbang hanya satu lapisan spackle yang tebal. Lapisan tebal akan berpotensi untuk retak kembali paska mengering.
Sumber: http://www.architectaria.com/
Selain retak-retak masalah pada tembok bermacam-macam misalnya tembok yang berlumut, untuk tembok yang berlumut sudah kami bahas pada artikel mengatasi tembok berlumut, masalah lain yaitu tembok berlubang apalagi pada tembok yang berumur sudah tua.
Tembok yang retak ini amat tak sedap dipandang dan harus diperbaiki sesegera mungkin untuk menghindari problem yang lebih parah. Berikut ini beberapa langkah mudah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki tembok yang retak agar tidak menjalar dan menjadi semakin parah.
Mengidentifikasi tingkat keretakan tembok
Ada beberapa jenis keretakan pada tembok yang biasa diidentifikasi pada rumah, baik rumah yang masih baru maupun rumah yang sudah lama. Berikut ini adalah tiga tipe keretakan tembok:
Retak seperti helai rambut (Hairline Cracks)
Retakan tembok yang amat halus dan menyerupai helai rambut ini dinamakan Hairline cracks. Tembok yang retak dengan tipe ini bukanlah masalah yang serius. Namun jika Anda berniat memperbaikinya, Anda bisa menggunakan injeksi dengan bahan urethane atau epoxy.
Keretakan tembok yang menjalar (Spreading Cracks)
Apabila keretakan tembok yang tampak pada dinding rumah Anda cenderung cukup banyak, panjang, hingga bercabang – cabang dan menjalar, hal ini mengindikasikan masalah keretakan tembok yang cukup serius, yang bisa menyebabkan tembok berlubang maupun runtuh sewaktu – waktu. Maka, jangan abaikan kerusakan tembok ini dan segera lakukan perbaikan.
Keretakan tembok yang lebar (Wide Cracks)
Untuk tembok yang memiliki keretakan lebar namun tidak menyebar dan menjalar ke bagian lain, Anda bisa memperbaikinya dengan amplas atau epoxy sand filler atau menambalnya dengan spackle.
Paska mengetahui jenis keretakan tembok Anda, kini saatnya Anda mulai melakukan perbaikan pada tembok yang retak.
Alat yang diperlukan:
- Plamir tembok/Dempul
- Plester
- Sander
- Spackle
- Cat
Cara memperbaiki tembok yang retak:
Membersihkan bagian yang retak pada tembol
Pada celah atau retakan di tembok, biasanya terdapat lumut , debu, dan serpihan. Sebelum mulai memperbaiki dan menambal tembok yang retak, sebaiknya bersihkan kotoran pada retakan tersebut. Gunakan pisau, benda yang tajam, atau bahkan vacuum cleaner untuk menyedot debu dan kotoran pada retakan tersebut.
Isi celah dengan spackle atau campuran semen
Untuk menambal tembok yang retak, perlu dilihat seberapa besar tingkat keretakan tembok tersebut. Anda bisa menggunakan spackle atau campuran semen. Aplikasikan bahan ini dengan bantuan dempul (putty knife) untuk menghilangkan sisa – sisa tambalan yang meluber, dan meratakannya dengan dinding.
Tutupi bekas retakan tembok dengan plester drywall
Setelah retakan pada tembok selesai ditambal, Anda perlu menutup tambalannya dengan plester drywall. Anda perlu memotong plester pita menjadi strip panjang dan cukup lebar yang cukup untuk menutupi bekas retakan.
Aplikasikan kembali spackle di atas retakan pada tembok
Sekali lagi, gunakan pisau dempul untuk menempatkan dan meratakan spackle dengan lapisan tipis di atas dinding secara merata. Dempul harus diratakan berkali – kali hingga tambalan hasil retakan tidak terlihat tebal dan menyembul dari dinding.
Amplas pada bagian yang sudah ditutupi spackle
Amplas dengan pola ke bawah pada seluruh bagian tembok yang sudah ditambal untuk menjaga agar bekas tambalan lebih rata, tidak menimbulkan benjolan, dan membuat permukaan tembok bekas retakan tetap halus dan siap untuk dicat. Ulangi proses spackling dan pengamplasan ini hingga didapatkan hasil yang halus dan rata.
Aplikasikan cat pada bekas retakan menggunakan warna yang sama dengan tembok
Area yang sudah selesai ditambal dan diperhalus dengan amplas, tentunya masih meninggalkan bekas tambalan karena warna putihnya yang mencolok karena bekas amplas, yang terlihat amat sangat kontras dengan warna pada bagian tembok yang lain. Untuk itu, Anda bisa mengulangi untuk mengecat bagian tersebut dengan warna yang sama dengan warna tembok.
Jika Anda sulit menemukan warna yang sama, dan khawatir jika Anda menggunakan warna yang tidak mirip, akan terlihat bekas tambalan pada tembok, maka Anda bisa mengecat seluruh tembok dengan warna yang baru, sehingga bekas tambalan akan lebih tersamarkan dengan warna tembok yang baru.
Tips tambahan:
Untuk alasan keamanan, gunakan sarung tangan dan pelindung mata untuk membenahi retak di tembok. Anda bisa juga menggunakan dust mask untuk menghindari agar debu dari serpihan tembok tidak mengenai wajah.
Sebaiknya gunakan beberapa lapisan tipis spackle, ketimbang hanya satu lapisan spackle yang tebal. Lapisan tebal akan berpotensi untuk retak kembali paska mengering.
Sumber: http://www.architectaria.com/
0 Response to "Memperbaiki Tembok Retak Dengan Jitu"
Posting Komentar